Inilah Shalat Terberat Bagi Orang Munafik

Ibadah merupakan perbuatan atau penyataan bakti terhadap Allah. Ibadah ini didasari oleh peraturan agama. Salah satu bentuk ibadah yang menjadi tiang agama adalah shalat. Shalat merupakan ibadah fardlu yang tidak boleh ditinggalkan bagi setiap muslim. Orang-orang yang beriman, akan melaksanakannya dengan senang hati. Karena beribadah merupakan tanda bahwa ia adalah hamba yang bersyukur. Namun, tidak bagi mereka yang munafik.

Orang-orang munafik akan selalu keberatan dalam berbuat kebaikan, termasuk dalam sholat.

Dalam sebuah hadis Rasulullah pernah menyinggung perihal sholat yang paling berat bagi orang yang munafik.

قالَ رَسُولُ اللَّهِ – ﷺ -: «أثْقَلُ الصَّلاةِ عَلى المُنافِقِينَ: صَلاةُ العِشاءِ، وصَلاةُ الفَجْرِ، ولَوْ يَعْلَمُونَ ما فِيهِما لَأتَوْهُما ولَوْ حَبْوًا» مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Rasulullah SAW bersabda : Paling beratnya sholat bagi orang munafik adalah sholat isya dan sholat fajar. Jika mereka mengetahui sesuatu di dalam kedua sholat itu, maka mereka pasti akan melaksanakannya meskipun dengan merangkak — [Hadis Muttafaq Alaih]

Beramal Karena Riya’

Alasan paling utama orang munafiq berat menjalankan kedua sholat ini, adalah karena di waktu isya manusia beristirahat. Sedangkan diwaktu fajar mereka masih terlelap, dan tidak ada satupun alasan untuk mereka melakukannya.

Dalam al-Quran juga telah disebutkan. Tentang bagaimana orang munafiq melakukan ibadah. Dalam surat An-Nisa ayat 142 :

إِنَّ الْمُنَافِقِينَ يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ وَإِذَا قَامُوا إِلَى الصَّلَاةِ قَامُوا كُسَالَىٰ يُرَاءُونَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلَّا قَلِيلًا

“Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.” [QS. An-Nisa’ : 142]

Mereka tidak memiliki alasan. Misalkan, agar dilihat orang. Karena unsur ibadah orang munafiq sudah pasti karena riya’.

Hadis ini tidak lain sebagai peringatan bagi setiap orang yang beriman, agar tidak menyerupai orang-orang yang munafiq. Karena nyatanya, di akhir zaman ini, di setiap masjid maupun musholla, sangat minim sekali orang yang mau berangkat berjamaah untuk kedua sholat ini.