Berterima kasih di Hari-hari Kemerdekaan

Perintah menjaga Islam sampai akhir hayat merupakan paling pentingnya pesan yang bersumber dari Allah swt. untuk kita yang hidup pada generasi akhir ini. Mengingat wafat dalam keadaan husnul khotimah dengan membawa Islam di akhir zaman merupakan sesuatu yang tidak mudah,. Rasulullah saw. pernah bersabda bahwa akan ada orang-orang yang diwaktu pagi sebagai muslim kemudian sore hari berpindah agama menjadi kafir.

Menjaga Islam dari dalam diri berarti berupaya membentuk pemikiran, tingkah laku, dan ucapan agar sesuai dengan apa yang dibawa oleh Malaikat Jibril as. dari Allah swt., kemudian diajarkan kepada Nabi Muhammad saw., lalu beliau ajarkan lagi kepada para sahabat-sahabatnya, kemudian diajarkan lagi kepada para tabi’in dan tabi’it tabi’in sampai para ulama generasi saat ini sehingga kita dapat mengetahui antara perkara yang hak dan batil, benar dan salah, serta halal dan haram.

Para syuhada yang berjuang memerdekakan Republik Indonesia dibawah komando para ulama, yaitu KH. Muhammad Hasyim Asy’ari melalui Jam’iyyah Nahdlatul Ulama (NU) dan KH. Nur Ali yang merupakan pahlawan nasional dari Kota Bekasi adalah orang-orang yang beruntung karena telah dipilih oleh Allah swt. untuk husnul khotimah -wafat sebagai muslim membela tanah air yang mayoritas penduduknya ialah muslim. Maka hendaknyalah setiap warga, khususnya umat Islam Indonesia saat detik-detik kemerdekaan berkenan menghadiahkan bacaan dzikir dan shodaqoh untuk para syuhada sebagai bentuk rasa terima kasih kepada mereka yang telah rela berkorban jiwa, raga, dan harta demi kemerdekaan negeri kita.

Rasulullah saw. bersabda:

مَنْ لَا يَشْكُرِ النَّاسَ لَمْ يَشْكُرْ اللهَ

“Barangsiapa yang tidak berterima kasih kepada manusia, maka ia tidak akan bersyukur kepada Allah.”

Orang-orang yang wafat di medan perang untuk kemerdekaan tanah air dari segala bentuk penjajahan dan penindasan kolonial adalah orang-orang yang memiliki cinta dan kasih sayang bagi generasi selanjutnya. Bagi mereka adalah jika negeri ini merdeka maka setiap umat beragama akan beribadah dengan baik, sebalikanya apabila tanah air ini terjajah dan tertindas maka sulitlah bagi siapapun untuk menjalankan perintah-perintah agamanya dengan baik.

Sebagai generasi muda, marilah kita gaungkan gerakan berterima kasih kepada para syuhada yang telah berjuang untuk mewujudkan kemerdekaan, keamanan dan kedamaian di negeri yang kita cintai ini dengan suka rela mengadakan seremonial mengenang jasa-jasa mereka dan beritikad untuk menarik diri dari segala upaya yang dapat menghancurkan keamanan dan kedamaian negeri ini, yakni dengan meninggalkan organisasi-organisasi yang menolak Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, UUD 1945.

Ketahuilah bahwa mencintai tanah air berarti mencintai agama. Barangsiapa yang mencintai agamanya mereka akan wafat dalam keadaan husnul khotimah. Karena orang-orang yang berbuat dengan dasar cinta niscaya cintanya akan dibalas oleh Allah swt., sebagaimana sabda Rasulullah saw.

اِرْحَمُوْا مَنْ فِي الْأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ

“Saling mencintailah kalian terhadap siapapun di bumi, niscaya penduduk langit akan membalas cinta kalian.”

Sumber image : Pemenang Lomba Foto Revolusi Mental, Kemenko PMK RI