Kegiatan Safari Ramadhan PCNU Kota Bekasi dihari ke-6 dilaksanakan di Masjid Jamiatun Nur – Rawa Lumbu
Kegiatan ini dihadiri oleh:
- KH. Mir’an Syamsuri (Rais Syuriah PCNU Kota Bekasi)
- Wk. PCNU Ust M. Misbah Tirmidzi, S.Pd,. (sekaligus ketua panitia)
- Ust Jaeni (Lazisnu Kota Bekasi)
- Koordinator Tarling Ust Hasanudin (Ketua MWCNU Rawalumbu)
- Ketua DKM Jami’ah Nur : H. Ganesha
- KH. Yunan Azkaruzzaman (Rais Syuriah MWCNU Rawalumbu)
- H. Sudjatmiko, ST,. (Dewan Pembina HPN Kota Bekasi) sekaligus pemenang santri inspiratif bidang enterpreneur 2022.
- Panitia Safari Ramadhan: Ust. Iming Satimin, K.Rozi, Wildan Fathur, Prasetyo, Ujang Nurul H
- Ranting se-Rawalumbu
- Lembaga & Banom
Bertindak sebagai Imam Shalat Tarawih: Ust Abdul Manan
Penceramah : Dr.KH. Taufiq Ismail ,MA,. (Ketua LBMNU Kota Bekasi)
Beberapa point dari ceramah beliau diantaranya adalah keperihatainan beliau tentang keadaan ummat islam saat ini:
- Muslim yang tidak pernah membaca Alquran
- Muslim yang sudah mau membaca Alquran bahkan hafidz (hafal Alquran) namun enggan untuk mentadaburi Alquran
- Muslim yang mengetahui ilmu Alquran bahkan menempuh jenjang pendidikan Alquran hingga level doktor hingga profesor namun tidak mau mengamalkan apa yang ada didalam Alquran
Beliau (Dr.KH. Taufiq Ismail ,MA,.) mengajak jamaah untuk giat dalam membaca Alquran, metadaburi Alquran dan mengamalkan Alquran
KH Mir’an Syamsuri pun memberikan ceramah serta sambutannya, beliau mengucapkan terimaksih kepada pihak DKM Masjid Jamiatun Nur Rawalumbu yang bersedia ditempati pada program Safari Ramadhan PCNU Kota Bekasi ditahun ini, ucapkan terimakasih juga beliau sampaikan kepada pejuang-pejuang NU yang mendukung dan mensukseskan pada program tahunan ini. Dalam ceramahnya beliau menyampaikan bahwa ketika seseorang sudah Imanan Wahtisaban maka ketaqwaan akan diraihnya, taqwa adalah tunduk patuh pada semua perintah Allah. Taqwa itu untuk menjadikan kita orang yang mulia karena kemuliaan seseorang itu bukan dari hartanya, bukan dari jabatannya, bukan dari pengikut yang banyak, namun kemuliaan seseorang itu ketika dia bertaqwa, sebagaimana Allah berfirman:
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ
Sesungguhnya orang yang paling mulia disisi Allah adalah orang yang bertaqwa
Beliau (KH Mir’an Syamsuri) menjelaskan tingkatan-tingkatan dalam taqwa, bagi kita jika ketaqwaan kita dalam level sedang-sedang saja maka kemuliaan yang kita perolehpun sedang-sedang saja
By: Rozy
